2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan
- Dasar penyusunan laporan keuangan
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Perkumpulan menerapkan PSAK No. 45 (Revisi 2011), “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba”.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, dengan dasar biaya historis, kecuali dinyatakan lain dalam catatan atas laporan keuangan terkait.
Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aset neto berdasarkan pada ada atau tidaknya pembatasan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, yaitu terikat secara permanen, terikat secara temporer dan tidak terikat.
Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto dalam suatu periode. Pendapatan disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali. Aset neto terikat yang telah dilepaskan atau berakhir masa pembatasannya disajikan sebagai aset neto tidak terikat. Beban disajikan sebagai pengurang aset neto tidak terikat
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disusun dengan metode tidak langsung.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Perkumpulan.
- Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan. Keuntungan atau
kerugian selisih kurs neto yang timbul diakui pada laba rugi tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kurs yang digunakan adalah masing-masing sebesar Rp13.436 dan Rp13.795 per 1$US.
- Transaksi dengan pihak berelasi
Dalam kegiatan operasi normal, Perkumpulan melakukan transaksi utang piutang dengan pihak berelasi, yaitu manajemen kunci. Transaksi dilakukan berdasarkan kesepakatan kedua pihak. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
- Kas dan setara kas
Kas dan setara kas meliputi kas di bank dan deposito berjangka yang tidak dibatasi penggunaannya.
- Instrumen keuangan
Perkumpulan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Aset keuangan Perkumpulan terdiri atas kas dan setara kas dan piutang, sementara liabilitas keuangan Perkumpulan terdiri atas utang dan beban akrual.
- Biaya dibayar di muka
Biaya dibayar di muka dibebankan selama masa manfaat atau kontrak masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
- Transaksi sewa
Perkumpulan terlibat dalam transaksi sewa dimana Perkumpulan bertindak sebagai penyewa (lessee). Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi selama masa sewa.
- Provisi
Provisi diakui jika Perkumpulan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak lagi terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan.
- Perpajakan
Beban pajak penghasilan badan ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajaktahun berjalan dikurangi rugi fiskal tahun sebelumnya yang dapat dikompensasikan, jika ada.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Perkumpulan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.
- Pengakuan pendapatan dan beban
Pendapatan diakui pada saat kas diterima. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis) atau sesuai dengan masa manfaatnya.
- Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK mengharuskan pengurus untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang diakui dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi dan asumsi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. Estimasi dan pertimbangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lain, termasuk ekpektasi peristiwa masa depan yang diyakini wajar berdasarkan kondisi yang ada.
- Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum berlaku efektif
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perkumpulan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2013.
- PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
- PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”, yang diadopsi dari IFRS 12, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
- PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
Perkumpulan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
|
2. Summary of significant account policies
- Basis of preparation of the financial statements
The financial statements are prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”) which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants. The Association applies PSAK No. 45 (Revised 2011), “Financial Reporting of Non-profit Entity”.
The financial statements are prepared based on the accrual concept using the historical cost basis, except as otherwise disclosed in the notes to the financial statements.
The statement of financial position presents the amounts of each group of net assets based on whether there is a usage restriction imposed by the donor which does not expect a repayment, consists of permanently restricted, temporarily restricted and unrestricted.
The statement of activities presents the amounts of movements in net assets during a period. Revenues are presented as addition to unrestricted net assets, unless the usage is restricted by the donor which does not expect a repayment. Restricted net assets of which the restriction has been released or ended are presented as unrestricted net assets. Expenses are presented as deduction to unrestricted net assets.
The statements of cash flows present receipts and expenditures of cash and cash equivalent, which are classified into operating, investing and financing activities. The cash flows from operating activities are prepared using the indirect method.
The reporting currency used in the financial statements is Rupiah, which is also the Association’s functional currency.
- Foreign currency transactions and balances
Transactions involving foreign currencies are recorded at the exchange rates prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated to Rupiah using average exchange rates of sell and buy published by Bank Indonesia at the last banking transaction day in the year. The resulting net gains or losses are recognized in the current year profit or loss.
As of December 31, 2016 and 2015, the exchange rates used are Rp 13.436 and Rp 12.795 for US$1, respectively.
- Transactions with related parties
In the ordinary course of operation, the Association engages in payables-receivables transaction with related parties, which are the key management. Such transactions are made based on terms agreed by the parties. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in accordance with PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
- Cash and cash equivalent
Cash and cash equivalent include cash in bank and time deposit which are not restricted for use.
- Financial instruments
The Association applies PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
Financial assets of the Association consist of cash and cash equivalent and receivables, while its financial liabilities consist of payables and accrued expenses.
- Prepaid expenses
Prepaid expenses are recognized as expenses over their beneficial or contract periods using the straight-line method.
- Lease transactions
The Association engages in lease transactions in which it acts as a lessee. Operating lease payments are recognized as expenses in profit or loss over the lease term.
- Provisions
Provisions are recognized when the Association has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the liabilities and a reliable estimate can be made of the amount of the liabilities.
Provisions are reviewed at each end of reporting period and adjusted to reflect the current best estimates. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the liabilities, the provision is reversed.
- Taxation
Corporate income tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year, net of compensable tax losses from previous years, if any.
An amendment to tax obligation is recognized when the tax assessment letter is received or, if appealed against by the Association, when the result of the appeal is determined.
- Revenue and expense recognition
Revenue is recognized when cash is receipt. Expenses are recognized when they are incurred (accrual basis) or based on their beneficial period.
- Use of judgments, estimates and assumptions
The preparation of the financial statements in conformity with SAK requires the management to make judgments, estimates and assumptions that affect the recognized amount and disclosures in the financial statements. Due to uncertainly about these estimates and assumptions, actual results reported in future periods could be different with the estimates made. Estimates and judgments are continually evaluated and are based on historical experiences and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable circumtances.
- Accounting standards issued but not yet effective
The following are several new and revised accounting standards issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants that are considered relevant to the Association’s financial reporting but not yet effective for the 2013 financial statements.
- PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”, adopted from IAS 1, effective January 1, 2015.
- PSAK No. 67, “Disclosure of Interest in Other Entities”, adopted from IFRS 12, effective January 1, 2015.
- PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”, adopted from IFRS 13, effective January 1, 2015.
The Association is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
|